Rabu, 31 Desember 2008

I WILL HEAL YOUR HEART, CHILD......

Written by sariwati
Tuesday, 23 September 2008
Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
Kekecewaan demi kekecewaan mungkin pernah kita alami, atau bahkan saat inipun kita sedang mengalaminya. Sekalipun mulut kita bisa menyanggah hal itu, namun kondisi hati kita tidak mungkin bisa ditutupi. Mata kita akan memancarkan yang sebenarnya. Matius 6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Mata kita akan bercerita lebih banyak dari yang dikatakan mulut kita.
“Oh, saya sama sekali tidak membencinya, saya juga tidak marah atas ketidak setiaan suami saya...saya hanya merasa heran kenapa dia melakukan hal ini ?????”ujar seorang istri yang sedang dikhianati suaminya. Lama setelah bercerita banyak, akhirnya dia mengakui bahwa hatinya sangat terluka dan sesungguhnya dia marah sekali pada suaminya. Dia membenci perbuatan suaminya itu. Dia kecewa karena pengkhianatan suaminya. Dia marah dan sangat marah sehingga karena begitu marahnya, rasanya dia tidak punya perasaan apa-apa lagi. Hatinya begitu beku dan kebal karena kemarahan yang memuncak. Hatinya sudah menjadi dingin. Dan sepanjang kami berbicara, matanya bercerita lebih banyak lagi.
Bayangkan saja, sudah hampir dua tahun ini dia diperlakukan tidak adil oleh suaminya. Ada wanita lain dalam pernikahan mereka, dan dengan terang-terangan suaminya itu mengatakannya kepada dia dan tidak memberi dia pilihan apa-apa selain hanyak bisa pasrah menerima keadaan ini. Sangat menyedihkan memang. Ketika dia datang menemui saya, kondisi hatinya sudah dalam keadaan seperti sebatang kayu, tidak berperasaan dan kaku, beku dan dingin. Bahkan untuk menunjukkan marahnya pun dia sudah tidak bisa lagi saking sudah terlalu lama dia menelan semua peristiwa yang menyakiti dan mempermalukan dia ini. Dia bercerita kalau suaminya sering pulang dalam keadaan yang sangat tidak sedap dilihat, dan suaminya itu dengan tenang menceritakan semua petualangannya kepadanya. Ia mengatakan kalau rasanya dia sudah tidak lagi punya harga diri. Dia bahkan tidak punya kesempatan untuk membela diri di hadapan suaminya. Kalau dia mulai memprotes, maka tangan suaminyalah yang akan berbicara dan memukuli dia. Dapat dibayangkan penderitaannya selama ini ? Sama sekali tidak ada sedikitpun yang dapat dia banggakan lagi mengenai pernikahannya yang sudah menghasilkan dua orang anak yang sudah besar. Usahanya yang sedang maju, tidak dapat dikatakan sebagai penyebab terjadinya peristiwa ini. Dia heran dengan semua kejadian ini dan bertanya-tanya apa yang harus dia kerjakan, dan apa yang harus dia putuskan ?
Puji nama Tuhan, sekali waktu dia mendengar program radio Kristen. Dia berkata, sekalipun dia adalah orang Kristen, tapi bisa dibilang dia jarang sekali ke gereja. Mungkin hanya sebulan sekali, itupun kalau sempat. Kalau tidak sempat, maka dia tidak akan pergi karena berbagai alasan. Tapi ketika mendapat masalah ini, tiba-tiba saja hatinya berseru membutuhkan pertolongan Tuhan. Dan memang Tuhan menjawab. Melalui Firman Tuhan yang ia dengar dari radio, ia merasa mendapat kedamaian. Lalu ia melangkah lebih jauh, ia mencoba menghubungi pernyiarnya untuk mendapatkan beberapa nasehat, dan sampai akhirnya ia bertemu dengan saya dan berbicara banyak. Di kali pertama pembicaraan kami, ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Dan di kali berikutnya ia menyediakan diri untuk dibimbing dan dimuridkan, dan puji Tuhan ia mulai mengerti apa yang Tuhan mau dari hidupnya. Memang tidak mudah untuk bisa menangkap maksud Tuhan dalam hidup kita. Tapi ketika hati kita terbuka lebar-lebar bagi Dia, maka Dia akan leluasa bekerja bagi kita. Kita baru akan mengerti apa yang Tuhan mau.
Mazmur 147:3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
Itulah tepatnya yang sedang Tuhan lakukan kepada ibu ini. Tapi memang ada bagian yang juga harus dia lakukan. Ketika dia mulai berdoa untuk perubahan suaminya, maka itu artinya dia juga harus siap untuk melakukan perubahan dari dirinya sendiri dulu. Hal inilah yang seringkali dianggap paling sukar, karena seringkali kita merasa bahwa diri kita adalah korban dari semuanya dan itu artinya bahwa kita tidak perlu diubah, tapi orang lain yang harus berubah. Begitu juga dengan ibu ini. Pada awal pertemuan kami, saya sudah menerangkan bahwa dia harus siap dengan perubahan dari dirinya dulu. Mau tidak mau, dia harus membersihkan dirinya, terutama bagian hatinya. Dia juga harus berani jujur tentang masa lalunya yang mungkin saja harus ditinggalkan dan minta ampun.
Amsal 21:2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
Kenyataannya, setiap manusia pasti menganggap hidupnya baik-baik dan paling benar menurut pandangannya sendiri, padahal belum tentu demikian keadaannya. Ibu ini juga begitu. Pada awalnya dia sangat keras dan menganggap bahwa dia jauh lebih benar dari suaminya, karena memang saat ini dia adalah korban dari semuanya. Tapi saya merasa bahwa pasti ada akar masalah yang mendahului semua kejadian ini. Sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga tidak mungkin terjadi begitu saja. Apalagi mengenai adanya pihak ketiga, tidak mungkin hal itu terjadi kalau keduanya sama-sama menutup pintu dan saling mengingatkan untuk menutup jendela juga agar tidak ada makluk lain dapat masuk ke dalam bahtera rumah tangga kita.
Akhirnya terungkaplah kisah masa lalu yang terjadi puluhan tahun yang lalu, yang dia pikir itukan di masa lalu, masakan berperngaruh sampai hari ini ? Bukankah semua orang sudah melupakannya ? Masakan Tuhan mengingatnya ? Dia pasti juga sudah lupa bukan ?
Saya tersenyum menanggapi pernyataan itu. Tuhan lupa ? Tidak. Ingatan Tuhan itu sangat tajam untuk setiap detail kehidupan kita. Dia punya memori yang sangat kuat. Kalau Dia melupakannya, bukan karena Dia pelupa, tapi karena Dia memang berniat melupakannya. Dan Dia akan tetap ingat untuk setiap dosa yang belum diakui di hadapanNya. Dia akan desak setiap orang untuk bisa mengorek dan bertobat untuk setiap dosa yang masih tersisa di dalam hatinya. Tapi sekali kita minta ampun sungguh-sungguh dan bertobat dari semua dosa itu, maka ayat ini akan berlaku untuk kita. 1 Yohanes 1 : 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Dan percayalah, setelah hal ini terjadi, Dia sama sekali tidak akan membangkit-bangkit dan mengingat-ingatnya lagi. 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Setelah akhirnya dia menyadari kesalahannya sendiri, barulah dia berhenti menyalahkan orang lain. Ternyata, bahkan suaminya sendiri sudah mengakui bahwa dia melakukan semuanya ini karena ingin membalaskan sakit hatinya selama puluhan tahun ini. Memang pernah ada satu kejadian di masa lampau bahwa dia sendiri pernah selingkuh dengan seseorang. Dia pikir suaminya tidak tahu, tapi kenyataannya dia tahu. Itulah sebabnya suaminya ingin membalasnya. Dan ketika kesempatan itu ada, maka itulah yang dia lakukan. Sangat mendukakan hati memang. Tapi apa daya, itulah yang sudah terjadi. Bagaimana penyelesaiannya ? Untuk sebuah masalah yang sudah terjadi puluhan tahun, tidak mungkin rasanya diselesaikan dalam satu dua minggu bukan ? It takes time more than that. Tapi bukan berarti tidak ada jalan keluar.
Allah kita tidak akan memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita (1 Kor 10:13). Yang paling penting adalah bagaimana respon ibu ini terhadap setiap Firman Tuhan yang ia terima. Apakah ia akan menerima dan melakukannya, atau justru akan dia tolak dan akan disanggahnya ? Atau apakah ia akan pakai untuk menyerang pekerjaan si jahat, atau akan ia pakai untuk menyerang suaminya ? Banyak kemungkinan yang terjadi. Tapi alangkah bijaknya kalau ia belajar menerapkannya pada dirinya sendiri.
Ketika ia menerima Firman itu, saya melihat ada perubahan di matanya. Ia yang tadinya begitu keras hati, kini mulai melembut dan merespon secara positif. Ia yang tadinya merasa hidupnya baik-baik dan benar, kini mulai menunjukkan penyesalan. Dan akhirnya saya merasakan ada pertobatan. Itulah fungsi Firman Tuhan. 2 Timotius 3 : 16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
“Kenapa ya, setelah saya mendengar Firman Tuhan dan ketemu kamu, akhirnya saya menyadari kalau diri saya ini sangat kotor ? Dulu saya tidak pernah menyadari hal itu,lho...” katanya heran. Saya tersenyum mendengarnya. Tapi saya bersuka cita ketika mendengar dia akan sungguh-sungguh minta ampun pada Tuhan untuk semua dosa masa lalunya itu, dan mau sungguh-sungguh mencari hatinya Tuhan dengan terus menjadi murid. Saya percaya ketika dia mengambil keputusan ini, maka akan ada perubahan dalam hidupnya. Janji Tuhan ya dan amin. Proses itu sedang terjadi. Pemulihan itu akan digenapi kalau dia terus bertahan dalam iman dan pengharapan akan Tuhan. Galatia 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Saudara, percayalah...apa yang kita alami ini semuanya pasti ada maksudnya. Kekecewaan demi kekecewaan yang kita hadapi itu tidak akan menyakiti kita jika mengerti ada maksud Tuhan dibalik semua itu. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk semua ini, dan nantikanlah pertolongan Tuhan. Allah ingin membalut semua luka-luka kita. Itulah Sebabnya Dia berkata “Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11 : 28). Mari kita hampiri tahta kasih karunia Allah dengan penuh keberanian agar kita mendapat pertolongan dari Tuhan pada waktunya. Jika hari ini Tuhan mengingatkan akan adanya dosa dimasa lalu yang belum dibereskan, selesaikan itu segera. Jangat tunda-tunda lagi. Ia menunggumu. Amin.
By : Pastor Sariwati Goenawan (IFGF GISI BANDUNG – Youth Pastor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar